My Store Amazone

http://astore.amazon.com/tambangvetera-20

Thursday, 24 July 2014

ILMU UKUR TANAH / PERPETAAN



  • ·         DASAR TEORI

Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikalnya (z) yang direrensikan terhadap permukaan air laut rata-rata.
Dalam pengertian yang lebih umum pengukuran tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metoda untuk menghimpun dan melakukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisis.
Salah satu aplikasi dari ilmu ukur tanah adalah membuat peta yang nantinya akan digunakan lagi dalam disiplin ilmu lain terutama yang menggunakan peta untuk dasarnya. Penggunaan peta untuk terutama dibidang geologi contohnya dalam geomorfologi, pemetaan geologi dan geofisika, dan lain sebagainya.

 http://tambang-veteran.blogspot.com/

  • ·         PENGERTIAN PETA

Peta adalah penyajian informasi spasial permukaan/bawah permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui
 sistem proyeksi. Dari definisi di atas dapat dimengerti bahwa peta merupakan alat untuk menyampaikan informasi (alat komunikasi). Informasi yang disampaikan adalah unsur-unsur permukaan/bawah bumi secara grafis.

Penyajian informasi dalam bentuk grafis akan mempersoalkan beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu :
1.   Visualisasi : data yang akan dirubah menjadi gambar,
2.      Universal : sesuatu yang akan disajikan/digambar haruslah difahami oleh setiap orang,
3.      Grafik : gambar tersebut harus dapat diperkecil skalanya, direproduksi tanpa merubah pengertian yang mendasar tentang sesuatu informasi.

Berkaitan dengan masalah komunikasi, ada beberapa pengertian yang perlu dipahami sehubungan dengan masalah peta.
1.      Peta adalah alat untuk menyampaikan pendapat,
2.      Pendapat itu ingin disampaikan melalui mata kepada yang menerimanya,Dengan menggunakan pe
3.      ta, diharapkan pendapat tersebut bisa diterima dengan lebih mudah, dibandingkan tanpa menggunakan peta, Pendapat yang ingin disampaikan adalah segala hal yang menyangkut ruang.

Pada pelaksanaan pembuatan peta, akan dijumpai beberapa masalah yang berhubungan dengan komunikasi, antara lain :
1.      Imajinasi (daya cipta)
Pembuat peta harus dapat menyajikan dengan jelas informasi yang menyatakan bahwa kepadatan penduduk suatu tempat lebih padat dibandingkan dengan tempat lain.
2.      Persepsi
Perlu disadari bahwa akan timbul suatu kesulitan antara pembuat dan pemakai peta dalam hal :
a.       Sampai sejauh mana pemakai peta dapat mengerti pesan yang akan disampaikan pada selembar peta,
b.      Adanya perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh pembuat dan pemakai peta,
c.       Konsep-konsep untuk data-data geometrik pada peta yang belum tentu sama antara pembuat dan pemakai peta.

Menyadari bahwa pada dasarnya peta adalah alat penyampai pesan, maka agar pesan dapat dimengerti (sampai) pada penerimanya, diperlukan bahasa yang sama antara pembuat dan pemakai peta. Melalui kesepatakan (kompromi), bahasa yang sama tersebut diwujudkan melalui simbol-simbol (titik, garis, luasan, warna, dan sebagainya).
 http://tambang-veteran.blogspot.com/
  • ·         FUNGSI PETA
Dalam penyajian suatu peta, isi peta mempunyai karakteristik dan fungsi tertentu, yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Peta merupakan gambaran dalam bentuk 2(dua) dimensi,
2.      Gambaran yang disajikan adalah dalam bentuk hasil reduksi dari keadaan yang sebenarnya,
3.      Informasi/data yang disajikan merupakan suatu bentuk penegasan atau enhancement dari unsur yang ada.

Sedang fungsi peta adalah :
1.      Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya terhadap tempat lain di permukaan bumi),
2.      Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak- jarak di permukaan bumi.
3.      Memperlihatkan bentuk (dari peta dapat dilihat bentuk-bentuk daerah bergunung, permukiman, dataran, dan obyek lain yang cukup besar, sehingga dimensinya dapat diperlihatkan dalam peta dengan skala yang tertentu),
4.      Menghimpun dan menyeleksi data (peta menghimpun dan menyeleksi sejumlah data-data tertentu dari suatu daerah dan disajikan dalam bentuk yang memadai keadaan di permukaan bumi).

  • ·         KLASIFIKASI PETA
Tidak ada klasifikasi peta yang bersifat baku. Secara garis besar, peta dapat dibagi berdasarkan bentuk penyajian, isi atau informasi utama pada peta, dan kegunaan peta.

1.      Klasifikasi Peta bersadarkan bentuk penyajiannya

a.       Peta Garis (Line Map)
Peta yang menyajikan gambaran dari permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis.
b.      Peta Foto (Photo Map)
Gambaran dari permukaan bumi disajikan dalam bentuk fotografis, hasil dari pemotretan udara
c.       Peta Digital (Digital Map)
Suatu peta yang data-datanya (nomor titik, koordinat horisontal, vertikal) tersimpan dalam media komputer.

2.      Klasifikasi Peta berdasarkan isi peta
a.       Peta Topografi (Topographic Map)/Rupabumi
BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) mendefinisikan Peta Topografi/Rupabumi sebagai peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada permukaan dan di bawah bumi yang meliputi
§  Hipsografi (tinggi rendahnya lasekap dalam bentuk kontur),
§  Hidrografi (tatanan air : sungai, danau, dan sebagainya),
§  Vegetasi (budidaya dan non budidaya),
§  Toponimi (nama-nama generik unsur-unsur muka bumi),
§  Batas-batas administrasi,
§  Unsur-unsur buatan manusia (jalan, bendungan, permukiman,
§  termasuk peninggalan purbakala, dan sebagainya),
§  Rujukan geografis baku.

b.      Peta Tematik (Thematic Map)
Peta yang menyajikan informasi unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dengan tema peta bersangkutan dan umumnya mempunyai hubungan tertentu dengan informasi topografi.
c.       Chart
Suatu peta untuk kegunaan bersifat khusus, dalam hal ini data-data yang disajikan berhubungan dengan masalah navigasi.

3.      Klasifikasi Peta berdasarkan kegunaan peta
a.       Peta Referensi atau Peta Serbaguna
Peta yang dijadikan dasar dari perencanaan pembangunan nasional dan regional, umumnya diproduksi dalam satu seri peta.
 http://tambang-veteran.blogspot.com/
  • ·         Jenis dari peta referensi antara lain :
1.      Peta Planimetris
Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-unsur permukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian.
2.      Peta Kadaster
Peta yang menyajikan batas pemilikan tanah.
3.      Peta Topografi/Rupabumi
Peta yang menggambarkan tidak hanya detil planimetris dari unsur-unsur di permukaan bumi, tetapi juga menggambarkan bentuk terein/relief. Seri pemetaan nasional adalah dalam bentuk Peta Topografi/Rupabumi.

b.       Peta Tematik
Dalam pembuatan peta tematik, diperlukan dua elemen penting, yaitu peta dasar serta data/informasi spesifik yang akan disajikan.
Contoh peta tematik antara lain :
1) Peta Geologi,
2) Peta Geomorfologi,
3) Peta Sumber Daya Alam,

4) Peta Jaringan Jalan,
5) Peta Tanah,
6) Peta Pariwisata,
7) Peta Sumber Daya Hutan,
8) Peta Tata Guna Lahan,
9) Peta Sumber Daya Air,

  • ·         PETA DASAR
Di samping pengklasifikasian peta di atas, dikenal juga istilah Peta Dasar. Ada dua pengertian peta dasar, yaitu ditinjau dari segi teknis pengadaan dan dari segi fungsinya.
1.      Peta Dasar dari segi teknis pengadaan
Dari segi teknis pengadaan, R.Janicot memberi pembatasan sebagai berikut : "Peta Dasar (Basic Map) adalah peta yang dibuat langsung dari survei lapangan". Dengan demikian ketelitian peta dasar tergantung pada skala yang dibuat. Skala ini menentukan persyaratan teknis pembuatannya, seperti skala foto udara, distribusi titik-titik control lapangan, dan pesifikasi kartografi lainnya. Bersadarkan peta dasar tersebut dapat dibuat peta-peta jabaran (derived map) dengan skala yang lebih kecil dengan hanya operasi kartografis saja, yaitu melalui generalisasi (tanpa perlu kerja lapangan).
Misalnya, kalau peta dasar tersebut 1 : 50.000, maka dapat dibuat petajabaran 1 : 100.000, 1 : 250.000, 1 : 500.000, dan 1 : 1.000.000. Peta dasar yang dibuat langsung dari lapangan hanya dilakukan satu kali saja. Jika peta dasar telah "out of date", maka dilakukan revisi peta atau dibuat peta dasar baru yang skalanya lebih besar dari peta dasar semula.

2.       Peta Dasar dari segi fungsinya
Peta Dasar (Base Map) adalah peta yang menyajikan informasi dasar, pada mana data tambahan yang sifatnya khusus dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan peta baru. Peta baru di atas disebut Peta Tematik (Thematic Map) yang memuat tema-tema tertentu.
 http://tambang-veteran.blogspot.com/
  • ·         MANFAAT PETA
Manfaat peta dalam konteks pembangunan (umum) adalah :
1.      Sebagai Dasar Penetapan Kebijaksanaan pembangunan.
2.      Sebagai alat dalam proses perencanaan.
3.      Sebagai alat dalam pelaksanaan pembangunan.
4.      Sebagai alat monitoring.
5.      Untuk presentasi data.

Dalam konteks perencanaan/pembangunan di atas tentunya disesuaikan
dengan skala peta yang dibuat dan keperluan bidang masing-masing. Setiap bidang pembangunan dan tahapan pembangunan membutuhkan bermacam jenis peta dalam dengan skala peta yang berbeda (skala peta : kecil,menengah, dan besar).
http://tambang-veteran.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment