- · DASAR TEORI
Ilmu ukur tanah adalah
cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan
bumi dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta.
Pengukuran di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia
meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikalnya (z) yang
direrensikan terhadap permukaan air laut rata-rata.
Dalam pengertian yang lebih
umum pengukuran tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua
metoda untuk menghimpun dan melakukan proses informasi dan data tentang bumi
dan lingkungan fisis.
Salah satu aplikasi dari
ilmu ukur tanah adalah membuat peta yang nantinya akan digunakan lagi dalam
disiplin ilmu lain terutama yang menggunakan peta untuk dasarnya. Penggunaan
peta untuk terutama dibidang geologi contohnya dalam geomorfologi, pemetaan
geologi dan geofisika, dan lain sebagainya.
http://tambang-veteran.blogspot.com/
- · PENGERTIAN PETA
Peta adalah penyajian informasi
spasial permukaan/bawah permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan di
atas bidang datar melalui
sistem
proyeksi. Dari definisi di atas dapat dimengerti bahwa peta merupakan alat
untuk menyampaikan informasi (alat komunikasi). Informasi yang disampaikan
adalah unsur-unsur permukaan/bawah bumi secara grafis.
Penyajian informasi dalam bentuk grafis akan mempersoalkan
beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu :
1.
Visualisasi : data yang akan
dirubah menjadi gambar,
2.
Universal : sesuatu yang
akan disajikan/digambar haruslah difahami oleh setiap orang,
3.
Grafik : gambar tersebut
harus dapat diperkecil skalanya, direproduksi tanpa merubah pengertian yang
mendasar tentang sesuatu informasi.
Berkaitan dengan masalah komunikasi, ada beberapa pengertian yang
perlu dipahami sehubungan dengan masalah peta.
1.
Peta adalah alat untuk
menyampaikan pendapat,
2.
Pendapat itu ingin disampaikan
melalui mata kepada yang menerimanya,Dengan menggunakan pe
3.
ta, diharapkan pendapat
tersebut bisa diterima dengan lebih mudah, dibandingkan tanpa menggunakan peta,
Pendapat yang ingin disampaikan adalah segala hal yang menyangkut ruang.
Pada pelaksanaan pembuatan peta, akan dijumpai beberapa masalah
yang berhubungan dengan komunikasi, antara lain :
1.
Imajinasi (daya cipta)
Pembuat peta harus dapat menyajikan dengan jelas informasi yang menyatakan
bahwa kepadatan penduduk suatu tempat lebih padat dibandingkan dengan tempat
lain.
2.
Persepsi
Perlu disadari bahwa akan timbul suatu kesulitan antara pembuat
dan pemakai peta dalam hal :
a.
Sampai sejauh mana pemakai
peta dapat mengerti pesan yang akan disampaikan pada selembar peta,
b.
Adanya perbedaan tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh pembuat dan pemakai peta,
c.
Konsep-konsep untuk
data-data geometrik pada peta yang belum tentu sama antara pembuat dan pemakai
peta.
Menyadari bahwa pada
dasarnya peta adalah alat penyampai pesan, maka agar pesan dapat dimengerti
(sampai) pada penerimanya, diperlukan bahasa yang sama antara pembuat dan
pemakai peta. Melalui kesepatakan (kompromi), bahasa yang sama tersebut
diwujudkan melalui simbol-simbol (titik, garis, luasan, warna, dan sebagainya).
http://tambang-veteran.blogspot.com/
- · FUNGSI PETA
Dalam penyajian suatu peta, isi peta mempunyai karakteristik dan
fungsi tertentu, yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peta merupakan gambaran
dalam bentuk 2(dua) dimensi,
2.
Gambaran yang disajikan
adalah dalam bentuk hasil reduksi dari keadaan yang sebenarnya,
3.
Informasi/data yang
disajikan merupakan suatu bentuk penegasan atau enhancement dari unsur yang
ada.
Sedang fungsi peta adalah
:
1.
Memperlihatkan posisi atau
lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya terhadap tempat lain di
permukaan bumi),
2.
Memperlihatkan ukuran (dari
peta dapat diukur luas daerah dan jarak- jarak di permukaan bumi.
3.
Memperlihatkan bentuk (dari
peta dapat dilihat bentuk-bentuk daerah bergunung, permukiman, dataran, dan
obyek lain yang cukup besar, sehingga dimensinya dapat diperlihatkan dalam peta
dengan skala yang tertentu),
4.
Menghimpun dan menyeleksi
data (peta menghimpun dan menyeleksi sejumlah data-data tertentu dari suatu
daerah dan disajikan dalam bentuk yang memadai keadaan di permukaan bumi).
- · KLASIFIKASI PETA
Tidak ada klasifikasi peta yang bersifat baku. Secara garis besar,
peta dapat dibagi berdasarkan bentuk penyajian, isi atau informasi utama pada peta,
dan kegunaan peta.
1.
Klasifikasi Peta bersadarkan
bentuk penyajiannya
a.
Peta Garis (Line Map)
Peta yang menyajikan
gambaran dari permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis.
b.
Peta Foto (Photo Map)
Gambaran dari permukaan bumi
disajikan dalam bentuk fotografis, hasil dari pemotretan udara
c.
Peta Digital (Digital Map)
Suatu peta yang data-datanya
(nomor titik, koordinat horisontal, vertikal) tersimpan dalam media komputer.
2.
Klasifikasi Peta berdasarkan
isi peta
a.
Peta Topografi (Topographic
Map)/Rupabumi
BAKOSURTANAL (Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) mendefinisikan Peta Topografi/Rupabumi
sebagai peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada permukaan
dan di bawah bumi yang meliputi
§ Hipsografi (tinggi rendahnya lasekap dalam bentuk kontur),
§ Hidrografi (tatanan air : sungai, danau, dan sebagainya),
§ Vegetasi (budidaya dan non budidaya),
§ Toponimi (nama-nama generik unsur-unsur muka bumi),
§ Batas-batas administrasi,
§ Unsur-unsur buatan manusia (jalan, bendungan, permukiman,
§ termasuk peninggalan purbakala, dan sebagainya),
§ Rujukan geografis baku.
b.
Peta Tematik (Thematic Map)
Peta yang menyajikan
informasi unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dengan tema peta
bersangkutan dan umumnya mempunyai hubungan tertentu dengan informasi
topografi.
c.
Chart
Suatu peta untuk kegunaan
bersifat khusus, dalam hal ini data-data yang disajikan berhubungan dengan
masalah navigasi.
3.
Klasifikasi Peta berdasarkan
kegunaan peta
a.
Peta Referensi atau Peta
Serbaguna
Peta yang dijadikan dasar
dari perencanaan pembangunan nasional dan regional, umumnya diproduksi dalam
satu seri peta.
http://tambang-veteran.blogspot.com/
- · Jenis dari peta referensi antara lain :
1.
Peta Planimetris
Peta yang hanya menyajikan
posisi horisontal dari unsur-unsur permukaan bumi tanpa menyajikan data
ketinggian.
2.
Peta Kadaster
Peta yang menyajikan batas
pemilikan tanah.
3.
Peta Topografi/Rupabumi
Peta yang menggambarkan
tidak hanya detil planimetris dari unsur-unsur di permukaan bumi, tetapi juga
menggambarkan bentuk terein/relief. Seri pemetaan nasional adalah dalam bentuk Peta
Topografi/Rupabumi.
b.
Peta Tematik
Dalam pembuatan peta
tematik, diperlukan dua elemen penting, yaitu peta dasar serta data/informasi
spesifik yang akan disajikan.
Contoh peta tematik antara lain :
1) Peta Geologi,
2) Peta Geomorfologi,
3) Peta Sumber Daya Alam,
4) Peta Jaringan Jalan,
5) Peta Tanah,
6) Peta Pariwisata,
7) Peta Sumber Daya Hutan,
8) Peta Tata Guna Lahan,
9) Peta Sumber Daya Air,
- · PETA DASAR
Di samping pengklasifikasian peta di atas, dikenal juga istilah
Peta Dasar. Ada dua pengertian peta dasar, yaitu ditinjau dari segi teknis pengadaan
dan dari segi fungsinya.
1.
Peta Dasar dari segi teknis
pengadaan
Dari segi
teknis pengadaan, R.Janicot memberi pembatasan sebagai berikut : "Peta
Dasar (Basic Map) adalah peta yang dibuat langsung dari survei lapangan".
Dengan demikian ketelitian peta dasar tergantung pada skala yang dibuat. Skala
ini menentukan persyaratan teknis pembuatannya, seperti skala foto udara,
distribusi titik-titik control lapangan, dan pesifikasi kartografi lainnya. Bersadarkan
peta dasar tersebut dapat dibuat peta-peta jabaran (derived map) dengan skala
yang lebih kecil dengan hanya operasi kartografis saja, yaitu melalui
generalisasi (tanpa perlu kerja lapangan).
Misalnya, kalau peta dasar tersebut 1 : 50.000, maka dapat dibuat
petajabaran 1 : 100.000, 1 : 250.000, 1 : 500.000, dan 1 : 1.000.000. Peta dasar
yang dibuat langsung dari lapangan hanya dilakukan satu kali saja. Jika peta
dasar telah "out of date", maka dilakukan revisi peta atau dibuat peta
dasar baru yang skalanya lebih besar dari peta dasar semula.
2.
Peta Dasar dari segi fungsinya
Peta Dasar (Base Map) adalah
peta yang menyajikan informasi dasar, pada mana data tambahan yang sifatnya khusus
dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan peta baru. Peta baru di atas
disebut Peta Tematik (Thematic Map) yang memuat tema-tema tertentu.
http://tambang-veteran.blogspot.com/
- · MANFAAT PETA
Manfaat
peta dalam konteks pembangunan (umum) adalah :
1.
Sebagai Dasar Penetapan
Kebijaksanaan pembangunan.
2. Sebagai alat dalam proses perencanaan.
3. Sebagai alat dalam pelaksanaan pembangunan.
4. Sebagai alat monitoring.
5. Untuk presentasi data.
Dalam konteks
perencanaan/pembangunan di atas tentunya disesuaikan
dengan skala peta yang dibuat dan
keperluan bidang masing-masing. Setiap bidang pembangunan dan tahapan
pembangunan membutuhkan bermacam jenis peta dalam dengan skala peta yang
berbeda (skala peta : kecil,menengah, dan besar).
http://tambang-veteran.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment