Istilah dan definisi dalam
pertambangan :
1. Bahan galian adalah unsur kimia, mineral, batuan dan bijih, termasuk batubara, gambut, bitumen padat, air tanah, panas bumi, mineral radioaktif yang terjadi secara alamiah dan mempunyai nilai ekonomis.
2. Pengelolaan bahan galian adalah kegiatan
yang meliputi inventarisasi, pemanfaatan dan konservasi bahan galian.
3. Sumber daya adalah endapan bahan galian
yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata dengan keyakinan geologi
tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan
tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.
4. Cadangan adalah endapan bahan
galian yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya
dan secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada
saat perhitungan dilakukan.
5. Keyakinan geologi adalah tingkat
keyakinan mengenai endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan tahap eksplorasinya.
6. Titik pengamatan adalah lokasi
dimana dilakukan pengamatan, pengambilan percontoh, pengeboran, pengukuran,
dan/atau lokasi pengambilan data pengawasan eksplorasi.
7. Konservasi bahan galian adalah
upaya pengelolaan bahan galian untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan
berkelanjutan bagi kepentingan rakyat secara luas.
8. Layak tambang adalah keadaan yang
menunjukkan bahwa berdasarkan faktor-faktor dalam studi kelayakan tambang telah
memungkinkan endapan mineral dapat ditambang secara ekonomis.
9. Belum layak tambang adalah keadaan yang
menunjukkan bahwa salah satu atau beberapa faktor dalam studi kelayakan tambang
belum mendukung dilakukannya penambangan. Bila faktor tersebut telah
mendukungnya maka sumber daya mineral dapat berubah menjadi cadangan.
10. Studi kelayakan tambang (Mine
feasibility study) adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis
dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar untuk keputusan investasi.
Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk
keperluan analisa bank dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau
pembiayaan proyek. Studi ini meliputi pemeriksaan seluruh informasi geologi
berdasarkan laporan eksplorasi dan faktor-faktor ekonomi, penambangan,
pengolahan, pemasaran hukum/perundang-undangan, lingkungan, sosial serta faktor
lain yang terkait.
11. Kadar batas terambil atau Cut
off Grade (CoG) adalah kadar batas rata-rata terendah dari blok cadangan bahan
galian yang apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
12. Nisbah pengupasan atau Stripping
ratio (SR) adalah perbandingan antara tonase cadangan bahan galian dengan
volume material lain (sumber daya dan atau waste) yang harus digali dan
dipindahkan untuk dapat menambang cadangan tersebut.
13. Bahan galian kadar marginal
adalah bahan galian yang mempunyai kadar di sekitar CoG, sehingga dapat
merupakan cadangan atau sumber daya, tergantung pada kondisi teknologi, nilai
dan harga saat itu.
14. Bahan galian kadar rendah adalah bahan
galian sumber daya yang telah diketahui dimensi dan kualitasnya dengan
keyakinan geologi tertentu, namun kualitas tersebut masih di bawah CoG.
15. Bahan galian lain adalah endapan
bahan galian yang berada di lokasi penambangan namun bukan termasuk bahan
galian yang diusahakan.
16. Mineral ikutan adalah mineral
selain mineral utama yang diusahakan menurut genesanya terjadi secara
bersama-sama dengan mineral utama.
17. Cadangan tersisa (remaining
reserve) adalah cadangan bahan galian yang tertinggal pada saat penambangan
diakhiri.
18. Perolehan tambang (mining
recovery) adalah perbandingan antara produksi tambang dengan jumlah cadangan
layak tambang dinyatakan dalam persen.
19. Perolehan (recovery)
pengangkutan adalah perbandingan antara jumlah bahan galian hasil pengangkutan
dengan jumlah bahan galian.yang harus diangkut.
20. Perolehan (recovery)
pengolahan/pemurnian adalah perbandingan antara jumlah produksi
pengolahan/pemurnian dengan jumlah produksi tambang yang masuk dalam proses
pengolahan/pemurnian.
21. Produk sampingan (by product)
adalah produksi pertambangan selain produksi utama pertambangan yang merupakan
hasil sampingan dari proses pengolahan dari produksi utama pertambangan.
22. Tailing adalah bagian dari hasil
proses pengolahan bahan galian yang tidak dikehendaki karena sudah tidak
mengandung mineral berharga lagi.
23. Reklamasi (reclamation) adalah
upaya untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan
menjadi daerah yang berdaya guna.
24. Percontoh (sample) adalah bagian
kecil material yang diambil dengan cara tertentu yang dapat dianggap mewakili
material tersebut secara keseluruhan.
25. Peta eksplorasi adalah peta
hasil penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengindentifikasi, menentukan
lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan
bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan
dilakukannya penambangan.
27. Peta eksploitasi (peta aktivitas
penambangan) adalah peta penambangan endapan bahan galian dari kulit bumi secara
ekonomis dengan menggunakan sistem penambangan tertentu.
28. Bahan baku (Raw material) adalah
bahan yang akan diolah menjadi produk yang bermanfaat.
29. Free on Board (FOB) adalah
istilah dalam pemasaran produksi, bahwa produsen/penjual yang menanggung semua
ongkos/biaya sampai di atas kapal pengangkut.
Istilah:
1. Endapan alluvial/endapan placer
Tanah, pasir, kerikil, atau batuan atau material mineral yang berpindah dan terbawa arus air.
2. Bank/bench face
Khususnya, biasanya lereng yang curam menyusun beberapa tanah atau material batuan yang muncul ke atas level penggalian d imana tanah atau batuan yang digali dari keadaan alami atau posisi ledak pada tambang terbuka atau quarry.
3. Bank height/bench height/digging height
Ketinggian dari tumpukan sebagai ukuran antara dua tempat tertinggi atau puncak atau tumpuan pada level penggalian atau jenjang .
4. Bank slope/bench slope
Pengukuran dalam derajat deviasi terhadap horizontal dimana tanah atau batuan akan berdir pada saat pengggalian, teras seperti potongan pada suatu open pit atau quarry.
5. Bench
Suatu birai pada open pit atau quarry yang membentuk tingkat operasi tunggal dimana mineral atau material pengotor yang digali dari bank atau bench face.
6. Burden
a. Jarak antar bahan peledak dan api menghadapi dari material untuk meledakkan
b. Material bukan bijih dan harus dipindahkan.permukaan tanah yang dibuang sering disebut atau lapisan penutup.
7. Glory hole
Awal memotong buatan lantai dari open pit atau penggalian untuk kepentingan mengembangkan suatu jenjang pada suatu tingkatan di bawah lantai.
8. Haul road
Suatu jalan untuk memuat truk. Kemiringan jalannya kurang dari 17%
9. High wall
Permukaan yang tidak digali dari permukaan tanah yang dibuang dan batubara atau bijih
10. Hydraulic monitor/ giant/ monitor
Suatu alat yang menggunakan tekanan air yang tinggi. Menggunakan alat swivel-mounted, counter-weighted terkait dengan suatu tumpuan kaki tiga atau jenis lain .
11. Hydraulicking
Penggalian tanah endapan atau deposit tambang lain atas pertolongan tekanan tinggi air pancaran.
12. Open pit mine/open cast mine/ open cut mine/ strip mine
Suatu tambang atau penggalian yang dilakukan dipermukaan
13. Pit limit
Luas cabang samping dan yang vertikal untuk mana pekerjaan tambang suatu deposit tambang oleh membuka pitting mungkin secara ekonomis dilaksanakan. ongkos pemindahan permukaan tanah yang dibuang atau nilai bisa menambang dari bijih yang diarahkan pada umumnya faktor mengendalikan batas suatu pit.
14. Pit slope
Dinding dari suatu open pit atau memotong posisi di/terukur sepanjang suatu garis khayal memperluas sepanjang jenjang tanggul atau dari jenjangl tumpuan.
15. Endapan placer
Deposit detrital material yang berisi material berharga.
16. Slope
Permukaan suatu bukit, atau manapun bagian dari permukaan bumi yang memiliki kemiringan .
17. Stabilitas lereng
Resisten tentang segala permukaan , seperti dinding dari open pit.
18. Sluicing
Suatu separasi mineral pada air yang mengalir
19. Spoil;waste
Permukaan tanah yang dibuang atau bukan mineral bijih .
20. Bench
Teras penggalian atau jenjang pada tambang terbuka atau tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah.
21. Berm
Semacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara alami. Lereng yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka atau penggalian lainnya.
22. Pit Slope
Lereng atau kemiringan bukaan tambang yamg dinyatakan dengan besarnya sudut dinding bukaan tambang yang diukur dari garis tegak dengan garis hayal yang merupakan garis yang menghubungkan titik titik teras tambang.
23. Face Angle
Sudut pada daerah kerja yang dibentuk dengan bidang horizontal yang biasanya kurang dari 900 dan tidak boleh melebihi.
24. Face height
ketinggian vertikal dari daerah kerja, atau jarak dari lantai jenjang yang satu ke lantai jenjang yang berikutnya.
25. Sub-Drill
Lobang pemboran tambahan yang sesuai, dianjurkan pada jenjang tingkat lantai berikutnya, untuk memastikan penggalian lebih mudah dan tidak ada pecahan yang tertinggal pada kaki lereng.
26. Rill angle
Sudut yang aman pada fragmentasi material, biasanya 380 kearah bidang horizontal pada batuan yang telah pecah, tetapi lebih banyak digunakan untuk material berpasir atau kondisi basah.
27. Crest or shoulder.
sudut Bagian atas atau sudut dari permukaan.
28. Toe
kaki atau dasar dari teras penggalian.
29. Quarry
Tambang terbuka untuk batuan bahan galian industri.
30. Stockpile
Tempat penumpukan atau bahan yang ditumpuk untuk diambil, diolah, atau dimanfaatkan kemudian.
31. Drop cut
Penggalian awal pada lantai tambang terbuka dengan maksud membentuk teras/lereng permukaan kerja dibawah (lebih rendah) dari lantai tambang.
32. Grade
Menilai suatu ukuran (persen) dari isi mineral atau unsur di (dalam) material bijih yang sedang ditambang. dapat juga dinyatakan gram per ton, kilogram per meter kubik, dan lain lain.
33. Gradient
Sering dikenal sebagai nilai kemiringan horisontal.
34. Remnant toe
Bagian dari kaki lereng yang tidak mampu dipecahkan pada saat peledakan primer.
35. Bijih
merupakan kumpulan mineral yang mengandung satu logam berharga atau lebih, yang dapat diolah dan diambil logamnya secara menguntungkan sesuai dengan kondisi teknologi dan ekonomi pada waktu itu.
36. Batuan : merupakan zat padat penyusun kerak bumi, baik yang berupa material padat maupun lepas seperti pasir dan debu, pada umumnya merupakan kumpulan dari beberapa jenis mineral.
37. Mineral : merupakan suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur-unsur kimia atau persenyawaan kimia, dibentuk oleh proses-proses anorganik, mempunyai susunan kimia tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya yang dikenal dengan struktur kristal.
38. FORMASI : Kelompok batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unit untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau bahan acuan.
Unit batuan terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan oleh adanya persamaan litologi, pada umumnya diberikan nama menurut nama daerah pertama kali unit itu ditemukan.
39. F. BATUBARA : Unit staratigrafi pengandung bataubara pada daerah pengendapan batubara.
40. STRATIGRAFI : Ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batauan atau susunan batuan-batuan. Ilmu ini adalah salah satu cabang dari geologi yang berhubungan dengan definisi dan uraian batuan sediment khususnya, berkaitan dengan singkapan batuan atau batauan dibawah permukaan.
41. STRUKTUR : Istilah yang menerangkan tentang keadaan local atau regional dari susunan perlapisan batuan yang telah dikenal meliputi cirri-ciri antara lain seperti pemebentukan urutan atau susunan perlapaisan batuan tersebut.
42. LITOLOGI : sifat atau ciri dari batauan, terdiri dari struktur, warna, komposisi mineral, ukuran butir dan tata letak bahan-bahan pembentuknya. Litologi merupakan dasar penentuan hubungan atau korelasi lapisan-lapisan pada tambang batubara.
Tanah, pasir, kerikil, atau batuan atau material mineral yang berpindah dan terbawa arus air.
2. Bank/bench face
Khususnya, biasanya lereng yang curam menyusun beberapa tanah atau material batuan yang muncul ke atas level penggalian d imana tanah atau batuan yang digali dari keadaan alami atau posisi ledak pada tambang terbuka atau quarry.
3. Bank height/bench height/digging height
Ketinggian dari tumpukan sebagai ukuran antara dua tempat tertinggi atau puncak atau tumpuan pada level penggalian atau jenjang .
4. Bank slope/bench slope
Pengukuran dalam derajat deviasi terhadap horizontal dimana tanah atau batuan akan berdir pada saat pengggalian, teras seperti potongan pada suatu open pit atau quarry.
5. Bench
Suatu birai pada open pit atau quarry yang membentuk tingkat operasi tunggal dimana mineral atau material pengotor yang digali dari bank atau bench face.
6. Burden
a. Jarak antar bahan peledak dan api menghadapi dari material untuk meledakkan
b. Material bukan bijih dan harus dipindahkan.permukaan tanah yang dibuang sering disebut atau lapisan penutup.
7. Glory hole
Awal memotong buatan lantai dari open pit atau penggalian untuk kepentingan mengembangkan suatu jenjang pada suatu tingkatan di bawah lantai.
8. Haul road
Suatu jalan untuk memuat truk. Kemiringan jalannya kurang dari 17%
9. High wall
Permukaan yang tidak digali dari permukaan tanah yang dibuang dan batubara atau bijih
10. Hydraulic monitor/ giant/ monitor
Suatu alat yang menggunakan tekanan air yang tinggi. Menggunakan alat swivel-mounted, counter-weighted terkait dengan suatu tumpuan kaki tiga atau jenis lain .
11. Hydraulicking
Penggalian tanah endapan atau deposit tambang lain atas pertolongan tekanan tinggi air pancaran.
12. Open pit mine/open cast mine/ open cut mine/ strip mine
Suatu tambang atau penggalian yang dilakukan dipermukaan
13. Pit limit
Luas cabang samping dan yang vertikal untuk mana pekerjaan tambang suatu deposit tambang oleh membuka pitting mungkin secara ekonomis dilaksanakan. ongkos pemindahan permukaan tanah yang dibuang atau nilai bisa menambang dari bijih yang diarahkan pada umumnya faktor mengendalikan batas suatu pit.
14. Pit slope
Dinding dari suatu open pit atau memotong posisi di/terukur sepanjang suatu garis khayal memperluas sepanjang jenjang tanggul atau dari jenjangl tumpuan.
15. Endapan placer
Deposit detrital material yang berisi material berharga.
16. Slope
Permukaan suatu bukit, atau manapun bagian dari permukaan bumi yang memiliki kemiringan .
17. Stabilitas lereng
Resisten tentang segala permukaan , seperti dinding dari open pit.
18. Sluicing
Suatu separasi mineral pada air yang mengalir
19. Spoil;waste
Permukaan tanah yang dibuang atau bukan mineral bijih .
20. Bench
Teras penggalian atau jenjang pada tambang terbuka atau tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah.
21. Berm
Semacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara alami. Lereng yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka atau penggalian lainnya.
22. Pit Slope
Lereng atau kemiringan bukaan tambang yamg dinyatakan dengan besarnya sudut dinding bukaan tambang yang diukur dari garis tegak dengan garis hayal yang merupakan garis yang menghubungkan titik titik teras tambang.
23. Face Angle
Sudut pada daerah kerja yang dibentuk dengan bidang horizontal yang biasanya kurang dari 900 dan tidak boleh melebihi.
24. Face height
ketinggian vertikal dari daerah kerja, atau jarak dari lantai jenjang yang satu ke lantai jenjang yang berikutnya.
25. Sub-Drill
Lobang pemboran tambahan yang sesuai, dianjurkan pada jenjang tingkat lantai berikutnya, untuk memastikan penggalian lebih mudah dan tidak ada pecahan yang tertinggal pada kaki lereng.
26. Rill angle
Sudut yang aman pada fragmentasi material, biasanya 380 kearah bidang horizontal pada batuan yang telah pecah, tetapi lebih banyak digunakan untuk material berpasir atau kondisi basah.
27. Crest or shoulder.
sudut Bagian atas atau sudut dari permukaan.
28. Toe
kaki atau dasar dari teras penggalian.
29. Quarry
Tambang terbuka untuk batuan bahan galian industri.
30. Stockpile
Tempat penumpukan atau bahan yang ditumpuk untuk diambil, diolah, atau dimanfaatkan kemudian.
31. Drop cut
Penggalian awal pada lantai tambang terbuka dengan maksud membentuk teras/lereng permukaan kerja dibawah (lebih rendah) dari lantai tambang.
32. Grade
Menilai suatu ukuran (persen) dari isi mineral atau unsur di (dalam) material bijih yang sedang ditambang. dapat juga dinyatakan gram per ton, kilogram per meter kubik, dan lain lain.
33. Gradient
Sering dikenal sebagai nilai kemiringan horisontal.
34. Remnant toe
Bagian dari kaki lereng yang tidak mampu dipecahkan pada saat peledakan primer.
35. Bijih
merupakan kumpulan mineral yang mengandung satu logam berharga atau lebih, yang dapat diolah dan diambil logamnya secara menguntungkan sesuai dengan kondisi teknologi dan ekonomi pada waktu itu.
36. Batuan : merupakan zat padat penyusun kerak bumi, baik yang berupa material padat maupun lepas seperti pasir dan debu, pada umumnya merupakan kumpulan dari beberapa jenis mineral.
37. Mineral : merupakan suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur-unsur kimia atau persenyawaan kimia, dibentuk oleh proses-proses anorganik, mempunyai susunan kimia tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya yang dikenal dengan struktur kristal.
38. FORMASI : Kelompok batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unit untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau bahan acuan.
Unit batuan terkecil dalam klasifikasi stratigrafi yang dicirikan oleh adanya persamaan litologi, pada umumnya diberikan nama menurut nama daerah pertama kali unit itu ditemukan.
39. F. BATUBARA : Unit staratigrafi pengandung bataubara pada daerah pengendapan batubara.
40. STRATIGRAFI : Ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batauan atau susunan batuan-batuan. Ilmu ini adalah salah satu cabang dari geologi yang berhubungan dengan definisi dan uraian batuan sediment khususnya, berkaitan dengan singkapan batuan atau batauan dibawah permukaan.
41. STRUKTUR : Istilah yang menerangkan tentang keadaan local atau regional dari susunan perlapisan batuan yang telah dikenal meliputi cirri-ciri antara lain seperti pemebentukan urutan atau susunan perlapaisan batuan tersebut.
42. LITOLOGI : sifat atau ciri dari batauan, terdiri dari struktur, warna, komposisi mineral, ukuran butir dan tata letak bahan-bahan pembentuknya. Litologi merupakan dasar penentuan hubungan atau korelasi lapisan-lapisan pada tambang batubara.
No comments:
Post a Comment