Defenisi
- Menurut Talobre Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah mempelajari perilaku (behaviour) batuan di tempat asalnya untuk dapat mengendalikan pekerjaan - pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut (seperti penggalian dibawah tanah dan lain-lainnya).
- Menurut Coates, seorang ahli mekanika batuan dari Kanada, Mekanika adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada sebuah benda.
- Landasan Teori
SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BATUAN
Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu
diketahui dalam mekanika batuan dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Sifat fisik batuan seperti bobot isi “spesific gravity”, porositas,
absorpsi, “vois ratio”.
2. Sifat mekanik batuan seperti kuat tekan, kuat
tarik, modulus elastisitas, “Poisson’s ratio”.
Kedua
sifat tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium maupun dilapangan (insitu).
Penentuan dilaboratorium pada umumnya dilkukan terhadap
percontoh (sample) yang diambil dilapangan. Satu percontohan dapat digunakan
untuk menentukan kedua sifat batuan. Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik
batuan yang merupakan pengujian tanpa merusak (non destructive test), kemudian
dilanjutkan dengan penentuan sifat mekanik batuan yang merupakan pengujian
merusak (destructive test) sehingga percontoh batu hancur.
A. Penentuan Sifat Fisik Batuan Dilaboraorium
1.
Pembuatan
Percontohan
1.
Dilaboratorium
Pembuatan
percontohan dilaboratorium dilakukan dari blok batu yang diambil dilapangan
yang di bor dengan penginti laboratorium. Percontoh yang didapat berbentuk
silinder dengan diameter pada umumnya antara 50-70 mm dan tingginya dua kali
dari diameter tersebut. Ukuran percontoh dapat lebih kecil maupun lebih besar
dari ukuran yang disebut diatas tergantung dari maksud pengujian.
2.
Dilapangan
Dari
hasil pemboran inti (core drilling) langsung kedalam batuan yang akan
diselidiki dilpangan didaptkan inti yang berbentuk silinder. Inti tersebut
langsung dapat digunakan untuk pengujian dilaboratorium dengan syarat tinggi
percontohan dua kali diameternya.
Setiap percontoh yang diperoleh kemudian diukur diameter
dan tingginya, dihitung luas permukaan dan volumenya.
2. Penimbang berat percontohan
a. Berat percontoh asli (natural) : Wn
b. Berat percontoh kering (sesudah dimasukan ke dalam
oven selama 24 jam dengan temperatur kurang lebih 90oc) : Wo
c. Berat percontoh jenuh (sesudah dijenuhkan dengan air
selama 24 jam ) : Ww
d. Berat Percontoh jenuh + berat air + berat bejana : Wa.
e. Berat percontoh jenuh tergantung didalam air + berat
air + berat bejana : Wb
f. Berat percontoh jenuh di dalam air : Ws = (Wa-Wb)
g. Volume percontoh tanpa pori-pori ; Wo-Ws
h. Volume percontoh total : Ww-Ws
B.
Penentuan Sifat Mekanik Batuan Dilaboratorium
1. Pengujian kuat tekan (unconfined compressive
strenght test)
Pengujian ini
menggunkaan mesin tekan (Compression machine) untuk menkan percontoh batu yang
berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah (uniaxial). Penyebaran
tegangan di dalam percontoh batu secara teoritis adalah searah dengan gaya yang
dikenakan pada percontoh tersebut. Tetapi dalam kenyataannya arah tegangan
tidak searah gaya yang dikenakan pada percontoh tersebut karena ada pengaruh
dari plat penekan mesin tekan yang menghimpit percontoh. Sehingga bentuk
tekanan tidak berbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya melainkan
berbentuk “conne”
Perbandingan
antara tinggi dan diameter percontoh (
mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk
perbandingan
= 1 kondisi triaxial saling bertemu, sehingga akan memperbesar kuat tekan batuan. Untuk pengujian kuat tekan
digunakan 2 <
< 2,5.
No comments:
Post a Comment