METODE PENAMBANGAN TANPA SANGGA
Bentuknya
menyerupai corong
Corong tersebut
terdiri dari jenjang – jenjang.
Syarat
penerapan:
Cara ini cocok untuk endapan2 bjh
1. kekuatan bjh kompak dan kuat
2. Kekuatan btn samping kmpk dan
kuatr
3. Bentuk endapan bulat /elips, besar dan masses
4. kemiringan endapan > 80°
5. Ukuran endapan tebal < 10 m
6. Kadar bjh, sedikit merata, sorting tdk dpt dilakuakan
7. Kedlaman 10 – 100 ft (3,5 35m)
Cara Penambangan
Mengaplikasikan
suatu pengalaian
Terbuka dimana
bjh dipindahkan dari lombong ke jln pengangkutan dgn memanfaatkan efek
gravitasi.
Keuntungan
Undergroun glory hole :
- Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar.
- Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan terampil.
- Relatif aman
Segi Negatif
Produksi kecil, yaitu 50 – 100 ton/hari, karena banyak pekerja yang ditangani secaramanual, sgh pendapatan kecil, keuntnagan juga kecil.
- Sulit mempertahankan jenjanf2 nya karena kesulitan dlm menurunkan btn hasil peledakan.
UNDERGROUND
GLORYHOLE
2.GOPHERING
Cara
penambangan yg tdk sistimatis disebut
lubang tikus atau lubang marmut.tdk perlu mengadakapersiapan2 penambangan .
Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih yang kecil/tebal dan lebarnya
kurang dari 3 meter kemiringan/dip bukan menjadi suatu masalah bentuk endapan
bisa reguler (tidak teratur) dapat dipai
untuk endapan yang bernilai tinggi tidak dibenarkan untuk menambang “ore shoot”
karena akan menggangu endapan bijih keseluruhaan.
Syarat penerapan
Ø
Kekuatan bijih relatif kuat
Ø
kekuatan btn cukup kuat
Ø
bentuk endapantdk teratur
Ø
kemiringan endapan : spotty deposts, sukar
ditamang dgn sistimatis
Ø
Ukuran endapan kecil atau lebarnya < 3m,
terpisah2, terpencil letaknya.
Ø
Kadar bijih tinggi , bagian2 yg miskin
ditinggalkan sbg pillar.
Keuntugan :
Ø
Ongkos penambangan murah
Ø Memberi
t4 kerja dan perolehan pendapatan tambahan
bagi penduduk disekitar endapan.
Kerugian
Ø
Produksi rendah
Ø
Mencemari linkungan hidup diseitarnya
Ø
Kurang memperlihatkan keselamatan dan kesehatan
kerja para pekerjanya.
Endapan bijih yang kecil-kecil, terpisah-pisah, terpencil letaknyadan
bentuknya tidak teratur, tidak mungkin ditambang secara sistematis, tetapi
sayang bila tidak ditambang karena memiliki nilai yang tinggi. Cara penambangan
yang dapat diterapkan adalah dengan menambang secara sederhana tanpa
development works, yaitu langsung menggali endapan bijih menuruti arah dan
bentuk alamiahnya. Bila endapan tersebut tidak homogen, maka kadang-kadang
terpaksa meninggalkan pillar yang tak teratur dari bagian-bagian yang miskin.
Cara penambangan ini tidak dibenarkan untuk menambang ore shoot atau
chimney, karena akan mengganggu cara penambangan sistematis yang dipakai untuk
menambang endapan bijih secara keseluruhan. Tetapi cara ini dapat dipakai untuk
menambang bagian-bagian endapan bijih yang kaya walaupun letaknya tidak
memungkinkan untuk ditambang secara sistematis
GOPHERING
3.
SHRINGKAGE STOPING
Suatu cara penambangan yang termasuk Overhand stoping , tiap2 bgn (slices)
dibor dan diledakan dari bawah, tumpukan hasil peledakan itu akan dibiarkan
dilantai untuk dipakai sbg :
Ø
t4 bepijak untuk pemboran berikutnya
Ø
Penyangga btn samping
Syarat Penerapanya
Cara
penambangan ini umunya cocok untuk
endapan2 bjh :
1. Kekuatan btn,
sampai dgn cukup kuat dan tdk mudah terbakar
2. Kekuatan bjh
kuat dan solid
3. Bentuk
endapan , vein(urat) dan bkn endapan sulfida.
4. Kemirigan
endapan: >45°
atau >70°
5. Ukuran
endapan 1-2 m atau <3 m
6. Kadar bjh
tinggi,homogen, uniform, dan tdk bisa disorting.
7. kedalaman
dangkal <750 m
Keuntungan
Ø
Dapat melakukan clean mining, sehingga mining
recoverynya tinggi
Ø
Tidak membutuhkan alat2 tambahan untuk memuat
karena broken ore dapat keluar melalui
ore chute oleh grafitasi atau investasi tdk mahal.
Ø
Produksi dapat cepat terlaksana, walaupun pada
tahap pertama tidak besar krn sbg besar bijih masih tertimbun didlm lombong
recovery baik (+ 75 %)
Ø
Tdk terjadi surface subsidence, terlebih bila
bekas2 lombong kemudian diisi dgn filling material.
Ø Dpt
di pakai untuk menambang endapan2 yg keras, tetapi yg paling disukai bila
endapan keras tersebut sesudah peledakan mudah pecah menjadi bongka2 yg kecil (
mengurangi jml bhn peledak yg dipakai)
Kerugian:
Ø
Sbg besar endapan masih akan tertinggal di dlm
lombong, untuk perusahaan yg bermodal kecil sangat menyulitkan produktifitas
rendah sampai menengah.
Ø
Bila coutry rock mudah runtuh karena getaran2
peledakan maka pd dinding lombong akan tmbul rekahan2 kecil (spaling) yg akan
menyebabkan dilution.
Ø
Bila endapan yg sdh terpecahkan (brokenore)
terlalu lama berada dlm lombong, dimana endpan mengandng mineral2 sulfida .
Ø
Pengaruh proses kimia tersebut dpt menyulitkan
proses metalurgi untuk menghindari hal tsb sebaiknya lombong tdk dibuat terlalu
panang sehingga broken ore dpt segera dikeluarkan.
Ø
Biaya cukup tinggi.
SHRINGKAGE
STOPING
Cara
Penambangan
Teknik
penambangan shrink stoping, seperti terlihat pada Gambar 5.6, meliputi kemajuan
penambangan lombong pada arah vertikal dan horizontal. Broken ore digunakan sebagai
temapat pijak dan penyangga sementara. Metode yang diterapkan hampir sama dengan Cut and Fill stoping.
Operasi
shrink stoping meliputi siklus pemboran
dan peledakan, ekstraksi bijih,
scalling dan penyanggaan. Bijih dihancurkan dalam lombong melalui
penggalian atap oleh petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown.
Untuk menjaga ruang kerja yang cukup dalam lombong, broken ore harus ditarik
dari bagian bawah lombong setelah peledakan. Jumlah material yang ditarik
berkaitan dengan pengembangan material
dan peningkatan nisbah void yang terjadi ketika batuan diledakkan. Akibat
peledakan, batuan yang dipindahkan berjumlah 50 – 55 %, tetapi hanya 30 – 35%
yang dapat diambil. Dengan jelas, aspek ini menunjukkan kerugian produksi.
Ketika lombong selesai ditambang sampai ketinggian maksimum (yang mungkin
membutuhkan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun), bijih diambil sampai
lombong kosong. Salah satu akibat hancuran batuan pada dinding akan terjadi dan
selanjutnya timbul dillution.
Jenis
badan bijih, orientasi, dan sifat-sifat
geomekanik batuan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan shrink
stoping. Hal lain yang juga penting
adalah sifat fisik-kimiawi bijih. Badan
bijih harus benar-benar inert yang tidak mempunyai kecendrungan beroksidasi,
hydrolysis, dissolution atau perekatan
material. Juga harus mempunyai ketahanan
terhadap peremukan dan degradasi
selama proses pengambilan. Sifat-sifat ini sangat penting agar dapat dipastikan
bahwa bijih cocok untuk diledakkan, juga dibutuhkan mobilitas agar terjadi
aliran bebas butiran selama dalam lombong. Degradasi sifat fisik dan kimia
bijih serta perekatan bijih disebabkan oleh air tambang (misalnya akibat pemboran), yang mengalami
perkolasi melewati masa buatan.
Pengembangan
pre-produksi untuk shrink stoping menyerupai cut-and-fill stoping, kecuali
tidak diperlukannya development ore-pass dalam footwall badan bijih. Oleh
karena itu, sistem ekstraksi harus dibuat pada dasar lombong dan ini terdiri
atas sebuah slusher drift, yang digerakan megnarah ke finger raises atau
drawpoint dan cocok untuk kerjasama dengan overshot loader.
4. SUBLEVEL STOPING
Cara pelombongan
keatas menggunakan peledakan.
Syarat Penerapan
1.
Kekuatan batuan , kuat, kompak, dan tak mudah runtuh
(dilution)
2.
Kekuatan bijih, cukup kuat, kuat dan kurang competent
3.
Bentuk endapan, tabular dgn batas dan kemiringan
teratur.
4.
Kemiringan endapan > 30o dan angle of
repose > 60o
5.
Ukuran endapan 1-20 m bila lunak 3m
6.
Kadar bjh merata, tdk mungkin selectif mining dgn kaar
yg cukup tinggi
7.
Kedalaman 1200 – 1400 m
Keuntungan Subleel Stoping
1.
Termasuk cara penambangan yg murah.
2.
Efisiensi penambanganya tinggi , karena dpt melakukan
penambangan simultan.
3.
Kondisi kerja lebih baik karena sistim vetilasi dpt
lebihmudah diatur. Bila terjadi kebakaran mudah mengatasinya karena byk lubang2
bukaan.
Kerugian:
1.
Pekerjaan development banyak dan membutuhkan waktu lam
2.
Sulit melakukan selective Mining Engineering
3.
Bila bjh berkekar penambangan harus hati2 untuk
mengindari dilution
4. onsumsi udaraventilasi besar
SUPORTED STOPE
METHOD
METODE PENAMBANGAN
SWA SANGGA
1. Penyangga
alam :
Ø
bijih sendiri
Ø
bjh berkadar rendah
Ø
Waste atau barren rock
2. Penyangga
buatan/tiruan
Ø
kay, beton, dinding/tembok,
Ø
material pengisi ayaman kawat, split set, baja,
suntikan kimia.
1.CUT AND FILL
adalah suatu metode penambangan
dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana bagian yang sudah
ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum
penambangan berikutnya dilakukan.
Material pengisi disini berfungsi
sebagai berikut :
1.
tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian
berikutnya.
2.
sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.
3.
Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.
System
ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1.
Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450
2.
Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.
3.
Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.
4.
orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining
recovery yang tinggi guna menutupi ongkos.
5.
Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya
kurang teratur dan banyak terdapat Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk
kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang sedang ditambang.
Keuntungan
:
1.
Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian
yang sulit dan dapat mengadakan selektif mining.
2.
dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui
arah penyebaran bijih selanjutnya.
3.
Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.
4.
Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan
kayu dan kebakaran jarang terjadi.
5.
Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.
6.
Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa
tempat sehingga produksinya besar.
7.
Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan
Kerugiaan:
1.
Selain menambang juga harus mencari material pengisi
2.
harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara
endapan bijih dengan material pengisi agar tidak terjadi pengotoran
3. Ongkos penambangan relatif tinggi
2.STULL STOPING
Adalah
suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan
penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini
disebut stull. Penyanggaan ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang
setempat bila bila keadaan batuan memungkinkan.
Metode
penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1.
Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu
disangga
2.
kekuatan batuan samping mudah pecah
3.
Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh
4.
Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih
bias dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber)
5.
Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga
tinggi.
Cara penambangan
- Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.
- Untuk menghindari amblesan
(Surface Subsidence) maka harus diisi degan material pengisi sehingga dapat berubah
manjadi cut and fill
- Kalau penurunan permukaan
bumi, maka lubang bekas lombong dapat dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka
biasanya yang dipakai top slicing.
Segi positif stull stoping
- Cara penambangan sangat
sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit sehingga tidak memerlukan
banyak karyawan yang terampil
- Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent
rock.
- Karena luwes dapat dilakukan
selective mining, maka perolehan tambangnya bias tinggi.
- Memiliki jaminan keamanan yang
cukup baik dibandingkan square setting atau cut and fill, karena ukuran endapan
bijihnya tipis.
Segi negatif Stull Stoping
Ø
Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan
pembusukan serta kebakaran.
Ø
Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya
pengotoran.
Ø
Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti
dengan pengisian bekas-bekas lombong.
3.
SQUARE SET STOPING
Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan penyanggaan secara
sitematis yang saling tegak lurus kesegala arah (tiga dimensi). Penyangga
ini memilki kerangka berupa kubus maupun empat persegi panjang.
Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :
Ø
Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.
Ø
Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
Ø
Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas
yang baik atau jelas dilihat, misalnya mempunyai off shoot, pocket, dll.
Ø
Kemiringan endapan > 450 yg
berbentuk urat bijih.
Ø
Ukuran endapan minimum 3,5 m.
Ø
Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.
Umumnya cara ini cocok untuk endapan
dengan batuan yang lunak, oleh karena itu cara penambangan ini sulit untuk
diubah kecara penambangan yang lain.
Akan
tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan agak keras dan
surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill
atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.
Cara
penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu cara penambangan
lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot, atau
penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square setting sering dipergunakan
untuk mengambil pillar yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi
dengan filling material.
Segi positif Square Set Stoping
Ø
Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran dan bentuk endapan bijih, asal kemiringan
>450,luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk
endapan.
Ø
Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping
yang keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.
Ø
Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining
recovery yg tinggi > 90% (high mining extraction)
Ø
Ventilasi lebih mudah diatur.
Ø
Dapat memberi
keamanan kerja yang tinggi.
Segi negatif Squar Set Stoping
Ø
Memakai banyak penyangga kayu sehingga
menyebabkan ongkos penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran
lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas
beracun.
Ø
Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu
penyangga lebih kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan sekitar
6-15%.
Ø
Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.
4. ROOM
AND PILLAR
Menggunakan
lubang bukaan mendatar , perbandingan lebar lubang bukaan terhadap pillar kecil
Syarat penerapan
1. kekuatan
cadangan yg ditambang lemah
2. kekuatan btn
sekitarnya kuat
3. bentuk
cadangan rata
4. Kemiringan
cadangan 0-15 derajat
5. Ukuran
endapan penyebaran luas, tebal 1-4,50 m
6. kadar
cadangan moderat
7. Kedalaman
dangkal 600m
Keuntungan
1.
Produktifitas cukup tinggi 14 ton clean
2.
Recovery cukup sampai baik ( dgn ekstraksi pillar 70-90
% diilusi rendah sampai tinggi (0-40%)
3.
Cocok untuk mekanisasi penuh
4.
Cocok untuk berbagai variasi kondisi btn atap
5.
Ventilasi bagus karena banyak lubang bukaan.
Kerugian
1.
Ekstrasipillar dpt mengakibatkan runtuhan danpenurunan
permukaan
2.
Tataletak tdk fleksibel
3.
Jika tanpa ekstraksi pillar recoverynya rendah 40-60%
4.
Makin jauh dari permukaan, beban penyangga semakin besar
5.
Mekanisasi memerlukan investasi modal besar.
6.
Diperlukan persiapan yang lama karena bnyk lubang
bukaan yg harus dibuat sblm dpt berproduksi
7.
Berpotensi terhadap timbulnya bahaya kesehatan dan
kecelakaan bawah tanah terutama pada tambang batubara.
5. STOPE
AND PILLAR
Dpt
dipakai untuk semua jenis batuan keras , (bjh tembaga, bt gamping,
marmer,seng.) lubang bukaan dibuat mendatar tanpa penyangga buatan
didalamendapan mineral dgn pola yg teratur atau sembarang dan membentuk pilar2
sbg penyangga.
Persyaratan penggunaan
1.
kekuatan bjh moderat sampai kuat
2.
kekuatan bjh moderat sampai kuat
3.
Bentuk endapan Tabular, lensa
4.
kemiringan endapan datar /kurang 30o
5.
Ukuran endapan, penyebaran cukup luas dgn tebal moderat
6.
Keseragaman bjh bervariasi, waste/ yg berkadar rendah
tertinggal sbg pillar
7.
Kedalaman , dangkal sampai moderat ( pd btn
kompeten <900 m, pd btn sangat kuat bisa sampai 1000 m.
Keuntungan
1.
Produktifitas : moderat sampai tinggi ( u/ non-batubara
30-50 ton/manshift,maksimum 50-70
2.
Biaya penambangan (relative cost 30 % )
3.
Tingkat, moderat sampai tinggi.
4.
Fleksibility tinggi, metode mudah dimodefikasi
5.
Cocok untuk mekanisasi peralatan besar
6.
Tempat pengalian dapat lebih dari Saturday 7. Recovery
tanpa ekstrasi pillar sedang sampai baik,( 60 – 80 %) diilusi (10 – 20 %).
Kerugian
1.
Diperlukan ground kontrol yg kontiyu dibelakang
pengalian juka btn dan bjh tdk kompeten ,tegangan dilubang bukaan , akin besar
2.
Untuk mekanisasi diperlukan investasi yg mahal.
3.
Beberapa endapan bijih tertingal sbg pillar
4.
Ventilasi kurang baik karena kecepatan aliran udara
rendah.
PENAMBANGAN
DENGAN METODE AMBRUKAN
CAVING
METHOD (AMBRUKAN)
Cara ini cocok sekali diterapkan untuk endapan bijih yang mempunyai sifat
mudah runtuh/retak bila mendapat tekanan atau beban dari lapisan batuan
diatasnya.
1.
TOP SHIRT/SLICING
Ciri-ciri dan keterangan umum
Top
slicing adalah suatu cara penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan
penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.
Penambangan
dilakukan selapis demi selapis dari atas kebawah pada lombong yang disangga.
Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyangga diatasnya dibiarkan runtuh
sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan
perolehan tambang (yang tinggi, walaupun sering terjadi “dilution”.
Syarat Penerapan
Metode
penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat seperti
berikut :
Sebaiknya tanah
penutupnya juga tebal, agar tekanan dari atas cukup besar, sehingga cepat
runtuh.
ü
Endapan bijih harus seragam, agar tidak perlu mengadakan “selective
mining”.
ü
Penyanggaan
harus baik walaupun tak perlu memakai kualitas kayu yang baik. Volume
kayu untuk penyangga berkisar antara : 5-10% dari volume endapan bijih yang
digali. Penggunaan kayu semakin dalam semakin berkurang, hal ini
dikarenakan adanya “mat” yaitu
bekas-bekas penyangga yang bertumpu.
Beberapa upaya
untuk meningkatkan efisiensi sistem penambangan ini adalah :
ü
Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian
diperbesar di beberapa permuka kerja (front).
ü
Mengurangi pekerjaan persiapan harus diimbangi; dengan
pengangkutan yang lebih efisien.
Proses ambrukan
sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar, tidak runtuh sekaligus, karena hal
ini dapat berbahaya atau mengurangi keselamatan kerja.
Segi Positif Top Slicing
Bila endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya, maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90-95%).
ü
Bila batuan samping tidak terlalu lemah, maka
pengotoran jarang terjadi.
ü
Termasuk metode penambangan bawah tanah yang
dapat berproduksi besar.
ü
Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan
(sampling) didalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang
pasti.
Segi Negatif Top Slicing
ü
Banyak menggunakan penyanggan kayu, sehingga
dapat menyebabkan :
¨
Bahaya kebakaran dan penimbunan gas-gas beracun
dari proses pembusukan kayu-kayu penyangga.
¨
Ongkos penambangan menjadi tinggi
¨
Memakan waktu untuk pemasangannya dan
membutuhkan tenaga pemasang yang trampil.
ü
Ventilasi di lombong menjadi sukar, sehingga
perlu peralatan khusus.
ü
Membutuhkan persiapan kerja yang banyak dan
lama.
ü
Menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan
tata lingkungan.
ü
Pada waktu hujan, penirisan menjadi sibuk karena
air hujan masuk dari retakan-retakan .
2. BLOK
CAVING
Bilamana
endapan bijih sangat besar / cukup besar, maka dipergunakan cara Blok Caving
yaitu dengan membagi-bagi endapan dalam blok-blok yang kemudian ditambang
secara blok per blok dengan menggali bagian bawah (undercut)
Cara ini
diterapkan untuk kondisi batuan sebagai berikut :
Ø
Endapan bijih cukup besar
Ø
Batas endapan cukup jelas
Ø
Tak terletak pada daerah perlipatan
Ø Kondisi
permukaan bumi yang memungkinkan.
3.
SUBLEVEL CAVING
Metode ini pertama kali
diterapkan di Amerika, dengan prinsip penambangan secara horizontal.
Cara ini
sesuai untuk kondisi batuan sebagai berikut :
¨
Endapan lemah dan mudah runtuh oleh beban diatasnya.
¨
Diatas permukaan bumi tak ada bangunan yang
penting.
¨
Endapan bijih jelas.
¨
Endapan tidak terletak pada daerah perlipatan.
Cara
Penambangan :
Mula-mula
dibuat lubang bukaan yang menghubungkan lubang utama (shaft/ramp) dengan tubuh
endapan bijih berupa drift/eross-cut. Beberapa lubang bukaan tersebut merupakan
fasilitas tahap persiapan penambangan. Penambangan dimulai dari level teratas
dan berurutan kearah horisontal.
Tahap
penambangan terdiri dari 3 tahap, yaitu :
Ø
Tahap persiapan pembuatan lubang bukaan mendatar
dari shaft/ramp kearah ore-body
Ø
pemboran dan peledakan secara ring drilling
Ø emuatan.
No comments:
Post a Comment