My Store Amazone

http://astore.amazon.com/tambangvetera-20

Saturday, 26 July 2014

Pembukaan Tambang Bawah Tanah



METODE PENAMBANGAN TANPA SANGGA


1.UNDEGROUND GLORYHOLE
Bentuknya menyerupai corong

Corong tersebut terdiri dari jenjang – jenjang.

Syarat penerapan:

Cara ini cocok untuk endapan2 bjh

1. kekuatan bjh kompak dan kuat

2. Kekuatan btn samping kmpk   dan kuatr

3. Bentuk endapan bulat /elips, besar dan masses

4. kemiringan endapan > 80°

5. Ukuran endapan tebal < 10 m

6. Kadar bjh, sedikit merata, sorting tdk dpt dilakuakan

7. Kedlaman 10 – 100 ft (3,5 35m)

Cara Penambangan


Mengaplikasikan suatu pengalaian

Terbuka dimana bjh dipindahkan dari lombong ke jln pengangkutan dgn memanfaatkan efek gravitasi.

Keuntungan Undergroun glory hole : 
  • Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar. 
  • Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan terampil. 
  • Relatif aman

Segi Negatif 
  • Produksi kecil, yaitu 50 – 100 ton/hari, karena banyak pekerja yang ditangani secaramanual, sgh pendapatan kecil, keuntnagan juga kecil.
  • Sulit mempertahankan jenjanf2 nya karena kesulitan dlm menurunkan btn hasil peledakan.

 


                                              UNDERGROUND GLORYHOLE





2.GOPHERING

Cara penambangan yg tdk sistimatis  disebut lubang tikus atau lubang marmut.tdk perlu mengadakapersiapan2 penambangan . Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih yang kecil/tebal dan lebarnya kurang dari 3 meter kemiringan/dip bukan menjadi suatu masalah bentuk endapan bisa reguler (tidak teratur)  dapat dipai untuk endapan yang bernilai tinggi tidak dibenarkan untuk menambang “ore shoot” karena akan menggangu endapan bijih keseluruhaan.

Syarat penerapan

Ø  Kekuatan bijih relatif kuat

Ø  kekuatan btn cukup kuat

Ø  bentuk endapantdk teratur

Ø  kemiringan endapan : spotty deposts, sukar ditamang dgn sistimatis

Ø  Ukuran endapan kecil atau lebarnya < 3m, terpisah2, terpencil letaknya.

Ø  Kadar bijih tinggi , bagian2 yg miskin ditinggalkan sbg pillar.



Keuntugan :

Ø  Ongkos penambangan murah

Ø  Memberi t4 kerja dan perolehan pendapatan tambahan  bagi penduduk disekitar endapan.

Kerugian

Ø  Produksi rendah

Ø  Mencemari linkungan hidup diseitarnya

Ø  Kurang memperlihatkan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya.

Endapan bijih yang kecil-kecil, terpisah-pisah, terpencil letaknyadan bentuknya tidak teratur, tidak mungkin ditambang secara sistematis, tetapi sayang bila tidak ditambang karena memiliki nilai yang tinggi. Cara penambangan yang dapat diterapkan adalah dengan menambang secara sederhana tanpa development works, yaitu langsung menggali endapan bijih menuruti arah dan bentuk alamiahnya. Bila endapan tersebut tidak homogen, maka kadang-kadang terpaksa meninggalkan pillar yang tak teratur dari bagian-bagian yang miskin.

Cara penambangan ini tidak dibenarkan untuk menambang ore shoot atau chimney, karena akan mengganggu cara penambangan sistematis yang dipakai untuk menambang endapan bijih secara keseluruhan. Tetapi cara ini dapat dipakai untuk menambang bagian-bagian endapan bijih yang kaya walaupun letaknya tidak memungkinkan untuk ditambang secara sistematis

 

GOPHERING


3. SHRINGKAGE STOPING

Suatu cara penambangan yang termasuk Overhand stoping , tiap2 bgn (slices) dibor dan diledakan dari bawah, tumpukan hasil peledakan itu akan dibiarkan dilantai untuk dipakai sbg :

Ø  t4 bepijak untuk pemboran berikutnya

Ø  Penyangga btn samping

Syarat Penerapanya


Cara penambangan  ini umunya cocok untuk endapan2 bjh :

1. Kekuatan btn, sampai dgn cukup kuat dan tdk mudah terbakar

2. Kekuatan bjh kuat dan solid

3. Bentuk endapan , vein(urat) dan bkn endapan sulfida.

4. Kemirigan endapan: >45° atau >70°

5. Ukuran endapan 1-2 m atau <3 m

6. Kadar bjh tinggi,homogen, uniform, dan tdk bisa disorting.

7. kedalaman dangkal <750 m



Keuntungan

Ø  Dapat melakukan clean mining, sehingga mining recoverynya tinggi

Ø  Tidak membutuhkan alat2 tambahan untuk memuat karena broken ore dapat keluar  melalui ore chute oleh grafitasi atau investasi tdk mahal.

Ø  Produksi dapat cepat terlaksana, walaupun pada tahap pertama tidak besar krn sbg besar bijih masih tertimbun didlm lombong recovery baik (+ 75 %)

Ø  Tdk terjadi surface subsidence, terlebih bila bekas2 lombong kemudian diisi dgn filling material.

Ø  Dpt di pakai untuk menambang endapan2 yg keras, tetapi yg paling disukai bila endapan keras tersebut sesudah peledakan mudah pecah menjadi bongka2 yg kecil ( mengurangi jml bhn peledak yg dipakai)



Kerugian:

Ø  Sbg besar endapan masih akan tertinggal di dlm lombong, untuk perusahaan yg bermodal kecil sangat menyulitkan produktifitas rendah sampai menengah.

Ø  Bila coutry rock mudah runtuh karena getaran2 peledakan maka pd dinding lombong akan tmbul rekahan2 kecil (spaling) yg akan menyebabkan dilution.

Ø  Bila endapan yg sdh terpecahkan (brokenore) terlalu lama berada dlm lombong, dimana endpan mengandng mineral2 sulfida .

Ø  Pengaruh proses kimia tersebut dpt menyulitkan proses metalurgi untuk menghindari hal tsb sebaiknya lombong tdk dibuat terlalu panang sehingga broken ore dpt segera dikeluarkan.

Ø  Biaya cukup tinggi.








 
                                                     SHRINGKAGE STOPING



Cara Penambangan

Teknik penambangan shrink stoping, seperti terlihat pada Gambar 5.6, meliputi kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan horizontal. Broken ore digunakan sebagai temapat pijak dan penyangga sementara. Metode yang diterapkan  hampir sama dengan Cut and Fill stoping.

Operasi shrink stoping meliputi siklus pemboran  dan peledakan, ekstraksi bijih,  scalling dan penyanggaan. Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown. Untuk menjaga ruang kerja yang cukup dalam lombong, broken ore harus ditarik dari bagian bawah lombong setelah peledakan. Jumlah material yang ditarik berkaitan dengan pengembangan material  dan peningkatan nisbah  void  yang terjadi ketika batuan diledakkan. Akibat peledakan, batuan yang dipindahkan berjumlah 50 – 55 %, tetapi hanya 30 – 35% yang dapat diambil. Dengan jelas, aspek ini menunjukkan kerugian produksi. Ketika lombong selesai ditambang sampai ketinggian maksimum (yang mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun), bijih diambil sampai lombong kosong. Salah satu akibat hancuran batuan pada dinding akan terjadi dan selanjutnya timbul dillution.

Jenis badan bijih, orientasi,  dan sifat-sifat geomekanik batuan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan shrink stoping. Hal lain yang juga  penting adalah sifat fisik-kimiawi  bijih. Badan bijih harus benar-benar inert yang tidak mempunyai kecendrungan beroksidasi, hydrolysis, dissolution  atau perekatan material. Juga harus mempunyai ketahanan  terhadap peremukan  dan degradasi selama proses pengambilan. Sifat-sifat ini sangat penting agar dapat dipastikan bahwa bijih cocok untuk diledakkan, juga dibutuhkan mobilitas agar terjadi aliran bebas butiran selama dalam lombong. Degradasi sifat fisik dan kimia bijih serta perekatan bijih disebabkan oleh air tambang  (misalnya akibat pemboran), yang mengalami perkolasi melewati masa buatan.

Pengembangan pre-produksi untuk shrink stoping menyerupai cut-and-fill stoping, kecuali tidak diperlukannya development ore-pass dalam footwall badan bijih. Oleh karena itu, sistem ekstraksi harus dibuat pada dasar lombong dan ini terdiri atas sebuah slusher drift, yang digerakan megnarah ke finger raises atau drawpoint dan cocok untuk kerjasama dengan overshot loader.





4. SUBLEVEL STOPING

Cara pelombongan keatas menggunakan peledakan.

Syarat Penerapan

1.       Kekuatan batuan , kuat, kompak, dan tak mudah runtuh (dilution)

2.       Kekuatan bijih, cukup kuat, kuat dan kurang competent

3.       Bentuk endapan, tabular dgn batas dan kemiringan teratur.

4.       Kemiringan endapan > 30o dan angle of repose > 60o

5.       Ukuran endapan 1-20 m bila lunak 3m

6.       Kadar bjh merata, tdk mungkin selectif mining dgn kaar yg cukup tinggi

7.       Kedalaman 1200 – 1400 m

Keuntungan Subleel Stoping

1.       Termasuk cara penambangan yg murah.

2.       Efisiensi penambanganya tinggi , karena dpt melakukan penambangan simultan.

3.       Kondisi kerja lebih baik karena sistim vetilasi dpt lebihmudah diatur. Bila terjadi kebakaran mudah mengatasinya karena byk lubang2 bukaan.

Kerugian:

1.      Pekerjaan development banyak dan membutuhkan waktu lam

2.      Sulit melakukan selective Mining Engineering

3.      Bila bjh berkekar penambangan harus hati2 untuk mengindari dilution

4.      onsumsi udaraventilasi besar

 






 
SUPORTED STOPE METHOD

METODE PENAMBANGAN SWA SANGGA





1. Penyangga alam :

Ø  bijih sendiri

Ø  bjh berkadar rendah

Ø  Waste atau barren rock

2. Penyangga buatan/tiruan

Ø  kay, beton, dinding/tembok,

Ø  material pengisi ayaman kawat, split set, baja, suntikan kimia.





1.CUT AND FILL

            adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana bagian yang sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakukan.

            Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :

1.      tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.

2.      sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.

3.      Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.

System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :

1.      Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450

2.      Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.

3.      Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.

4.      orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna menutupi ongkos.

5.      Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak terdapat Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang sedang ditambang.



Keuntungan :

1.      Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat mengadakan selektif mining.

2.      dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih selanjutnya.

3.      Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.

4.      Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaran jarang terjadi.

5.      Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.

6.      Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga produksinya besar.

7.      Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan

Kerugiaan:

1.      Selain menambang juga harus mencari material pengisi

2.      harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan material pengisi agar tidak terjadi pengotoran

3.      Ongkos penambangan relatif tinggi



 

2.STULL  STOPING

Adalah suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat bila bila keadaan batuan memungkinkan.



Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1.      Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga

2.      kekuatan batuan samping mudah pecah

3.      Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh

4.      Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber)

5.      Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.



Cara penambangan

- Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.

- Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan  material pengisi sehingga dapat berubah manjadi cut and fill

- Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.

 

Segi positif stull stoping

- Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit sehingga tidak memerlukan banyak karyawan yang terampil

- Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent rock.

- Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan tambangnya bias tinggi.

- Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan square setting atau cut and fill, karena ukuran endapan bijihnya tipis.

Segi negatif Stull Stoping

Ø   Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan pembusukan serta  kebakaran.

Ø   Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya pengotoran.

Ø   Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian bekas-bekas lombong.






3. SQUARE SET STOPING

Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan penyanggaan secara sitematis yang saling tegak lurus kesegala arah (tiga dimensi). Penyangga ini memilki kerangka berupa kubus maupun empat persegi panjang.



Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :

Ø  Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.

Ø  Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh

Ø  Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang baik atau jelas dilihat, misalnya mempunyai off shoot, pocket, dll.

Ø  Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih.

Ø  Ukuran endapan minimum 3,5 m.

Ø  Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.



         Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak, oleh karena itu cara penambangan ini sulit untuk diubah kecara penambangan yang lain.

Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan agak keras dan surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.

Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu cara penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot, atau penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square setting sering dipergunakan untuk mengambil pillar yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi dengan filling material.



Segi positif Square Set Stoping

Ø   Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran  dan bentuk endapan bijih, asal kemiringan >450,luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk endapan.

Ø   Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.

Ø   Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining recovery yg tinggi > 90% (high mining extraction)

Ø   Ventilasi lebih mudah diatur.

Ø   Dapat memberi  keamanan kerja yang tinggi.     



Segi negatif Squar Set Stoping


Ø   Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan ongkos penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas beracun.

Ø   Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan sekitar 6-15%.

Ø   Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.

     







4. ROOM AND PILLAR

Menggunakan lubang bukaan mendatar , perbandingan lebar lubang bukaan terhadap pillar kecil

Syarat penerapan

1. kekuatan cadangan yg ditambang lemah

2. kekuatan btn sekitarnya kuat

3. bentuk cadangan rata

4. Kemiringan cadangan 0-15 derajat

5. Ukuran endapan penyebaran luas, tebal 1-4,50 m

6. kadar cadangan moderat

7. Kedalaman dangkal 600m



Keuntungan

1.             Produktifitas cukup tinggi 14 ton clean

2.             Recovery cukup sampai baik ( dgn ekstraksi pillar 70-90 % diilusi rendah sampai tinggi (0-40%)

3.             Cocok untuk mekanisasi penuh

4.             Cocok untuk berbagai variasi kondisi btn atap

5.             Ventilasi bagus karena banyak lubang bukaan.



Kerugian

1.             Ekstrasipillar dpt mengakibatkan runtuhan danpenurunan permukaan

2.             Tataletak tdk fleksibel

3.             Jika tanpa ekstraksi pillar recoverynya rendah 40-60%

4.             Makin jauh dari permukaan, beban penyangga  semakin besar

5.             Mekanisasi memerlukan investasi modal besar.

6.             Diperlukan persiapan yang lama karena bnyk lubang bukaan yg harus dibuat sblm dpt berproduksi

7.             Berpotensi terhadap timbulnya bahaya kesehatan dan kecelakaan bawah tanah terutama pada tambang batubara.





5. STOPE AND PILLAR

Dpt dipakai untuk semua jenis batuan keras , (bjh tembaga, bt gamping, marmer,seng.) lubang bukaan dibuat mendatar tanpa penyangga buatan didalamendapan mineral dgn pola yg teratur atau sembarang dan membentuk pilar2 sbg penyangga.



Persyaratan penggunaan

1.       kekuatan bjh moderat sampai kuat

2.       kekuatan bjh moderat sampai kuat

3.       Bentuk endapan Tabular, lensa

4.       kemiringan endapan datar /kurang 30o

5.       Ukuran endapan, penyebaran cukup luas dgn tebal moderat

6.       Keseragaman bjh bervariasi, waste/ yg berkadar rendah tertinggal sbg pillar

7.       Kedalaman , dangkal sampai moderat ( pd btn kompeten <900 m, pd btn sangat kuat bisa sampai 1000 m.



Keuntungan

1.       Produktifitas : moderat sampai tinggi ( u/ non-batubara 30-50 ton/manshift,maksimum 50-70

2.       Biaya penambangan (relative cost 30 % )

3.       Tingkat, moderat sampai tinggi.

4.       Fleksibility tinggi, metode mudah dimodefikasi

5.       Cocok untuk mekanisasi peralatan besar

6.       Tempat pengalian dapat lebih dari Saturday 7. Recovery tanpa ekstrasi pillar sedang sampai baik,( 60 – 80 %) diilusi (10 – 20 %).



Kerugian

1.       Diperlukan ground kontrol yg kontiyu dibelakang pengalian juka btn dan bjh tdk kompeten ,tegangan dilubang bukaan , akin besar

2.       Untuk mekanisasi diperlukan investasi yg mahal.

3.       Beberapa endapan bijih tertingal sbg pillar

4.       Ventilasi kurang baik karena kecepatan aliran udara rendah.









PENAMBANGAN DENGAN METODE AMBRUKAN

CAVING METHOD (AMBRUKAN)



Cara ini cocok sekali diterapkan untuk endapan bijih yang mempunyai sifat mudah runtuh/retak bila mendapat tekanan atau beban dari lapisan batuan diatasnya.

1.       TOP SHIRT/SLICING

Ciri-ciri dan keterangan umum

Top slicing adalah suatu cara penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.

Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas kebawah pada lombong yang disangga. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyangga diatasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang (yang tinggi, walaupun sering terjadi “dilution”.

Syarat Penerapan 

Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat seperti berikut :

Sebaiknya tanah penutupnya juga tebal, agar tekanan dari atas cukup besar, sehingga cepat runtuh.

ü  Endapan bijih harus seragam,  agar tidak perlu mengadakan “selective mining”.

ü  Penyanggaan  harus baik walaupun tak perlu memakai kualitas kayu yang baik. Volume kayu untuk penyangga berkisar antara : 5-10% dari volume endapan bijih yang digali. Penggunaan kayu semakin dalam semakin berkurang, hal ini dikarenakan  adanya “mat” yaitu bekas-bekas penyangga yang bertumpu.

Beberapa upaya untuk meningkatkan efisiensi sistem penambangan ini adalah :

ü  Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa permuka kerja (front).

ü  Mengurangi jumlah “raise”, berarti jarak antar “raise”  dapat diperbesar.

ü  Mengurangi pekerjaan  persiapan harus diimbangi; dengan pengangkutan  yang lebih efisien.

Proses ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar, tidak runtuh sekaligus, karena hal ini dapat berbahaya atau mengurangi keselamatan kerja.



Segi Positif Top Slicing
Bila endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya,  maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90-95%).

ü  Bila batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.

ü  Termasuk metode penambangan bawah tanah yang dapat berproduksi besar.

ü  Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) didalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.



Segi Negatif Top Slicing

ü  Banyak menggunakan penyanggan kayu, sehingga dapat menyebabkan :

¨      Bahaya kebakaran dan penimbunan gas-gas beracun dari proses pembusukan kayu-kayu penyangga.

¨      Ongkos penambangan menjadi tinggi

¨      Memakan waktu untuk pemasangannya dan membutuhkan tenaga pemasang yang trampil.

ü  Ventilasi di lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.

ü  Membutuhkan persiapan kerja yang banyak dan lama.

ü  Menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan.

ü  Pada waktu hujan, penirisan menjadi sibuk karena air hujan masuk dari retakan-retakan .



2. BLOK CAVING

Bilamana endapan bijih sangat besar / cukup besar, maka dipergunakan cara Blok Caving yaitu dengan membagi-bagi endapan dalam blok-blok yang kemudian ditambang secara blok per blok dengan menggali bagian bawah (undercut)

Cara ini diterapkan untuk kondisi batuan sebagai berikut :

Ø    Endapan bijih cukup besar

Ø    Batas endapan cukup jelas

Ø    Tak terletak pada daerah perlipatan

Ø    Kondisi permukaan bumi yang memungkinkan.        




 





3. SUBLEVEL CAVING

Metode ini pertama kali diterapkan di Amerika, dengan prinsip penambangan secara horizontal.

Cara ini sesuai untuk kondisi batuan sebagai berikut :

¨             Endapan lemah dan mudah runtuh oleh beban diatasnya.

¨             Diatas permukaan bumi tak ada bangunan yang penting.

¨             Endapan bijih jelas.

¨             Endapan tidak terletak pada daerah perlipatan.



Cara Penambangan :

Mula-mula dibuat lubang bukaan yang menghubungkan lubang utama (shaft/ramp) dengan tubuh endapan bijih berupa drift/eross-cut. Beberapa lubang bukaan tersebut merupakan fasilitas tahap persiapan penambangan. Penambangan dimulai dari level teratas dan berurutan kearah horisontal.

Tahap penambangan terdiri dari 3 tahap, yaitu :

Ø   Tahap persiapan pembuatan lubang bukaan mendatar dari shaft/ramp kearah ore-body

Ø   pemboran dan peledakan secara ring drilling

Ø   emuatan.




No comments:

Post a Comment